Bentuk-Bentuk Pengendalian Sosial
Banyak sekali bentuk-bentuk pengendalian sosial yang
dilakukan oleh masyarakat untuk mencegah terjadinya perilaku menyimpang.
• Gosip
Gosip sering juga diistilahkan dengan desas-desus. Gosip
merupakan memperbincangkan perilaku negatif yang dilakukan oleh seseorang tanpa
didukung oleh fakta yang jelas. Gosip tidak dapat diketahui secara terbuka,
terlebih-lebih oleh orang yang merupakan objek gosip. Namun demikian gosip
dapat menyebar dari mulut ke mulut sehingga hampir seluruh anggota masyarakat
tahu dan terlibat dalam gosip. Misalnya gosip tentang perselingkuhan yang
dilakukan oleh Si A dengan Si B. gosip seperti ini dalam waktu singkat akan
segera menyebar. Warga masyarakat yang telah mendengar gosip tertentu akan
terpengaruh dan bersikap sinis kepada orang yang digosipkan. Karena sifatnya
yang laten, biasanya orang sangat menjaga agar tidak menjadi objek gosip.
• Teguran
Teguran biasanya dilakukan oleh seseorang atau sekelompok
orang terhadap seseorang atau sekelompok orang yang dianggap melanggar etika
dan/atau mengganggu kenyamanan warga masyarakat. Teguran merupakan kritik
sosial yang dilakukan secara langsung dan terbuka sehingga yang bersangkutan
segera menyadari kekeliruan yang telah diperbuat. Di dalam tradisi masyarakat
kita teguran merupakan suatu hal yang tidak aneh lagi. Misalnya teguran
terhadap sekelompok pemuda yang begadang sampai larut malam sambil membuat
kegaduhan yang mengganggu ketentraman warga yang sedang tidur, teguran yang
dilakukan oleh guru kepada pelajar yang sering meninggalkan pelajaran, dan lain
sebagainya.
• Sanksi/Hukuman
Pada dasarnya sanksi atau hukuman merupakan imbalan yang
bersifat negatif yang diberikan kepada seseorang atau sekelompok orang yang
dianggap telah melakukan perilaku menyimpang. Misalnya pemecatan yang dilakukan
terhadap polisi yang terbukti telah mengkonsumsi dan mengedarkan narkoba, dan
lain sebagainya. Adapun manfaat dari sanksi atau hukuman antara lain adalah:
(1) untuk menyadarkan seseorang atau sekelompok orang terhadap penyimpangan
yang telah dilakukan sehingga tidak akan mengulanginya lagi, dan (2) sebagai
peringatan kepada warga masyarakat lain agar tidak melakukan penyimpangan.
• Pendidikan
Pendidikan merupakan usaha sadar yang dilakukan oleh
seseorang atau sekelompok orang untuk mempengaruhi seseorang atau sekelompok
orang agar mencapai taraf kedewasaan. Melalui pendidikanlah seseorang
mengetahui, memahami, dan sekaligus mempraktekkan sistem nilai dan sistem norma
yang berlaku di tengah-tengah masyarakat.
• Agama
Agama mengajarkan kepada seluruh umat manusia untuk menjaga
hubungan baik antara manusia dengan sesama manusia, antara manusia dengan
makhluk lain, dan antara manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. Hubungan yang baik
dapat dibina dengan cara menjalankan segala perintah Tuhan dan sekaligus
menjauhi segala larangan-Nya. Melalui agama ditanamkan keyakinan bahwa
melaksanakan perintah Tuhan merupakan perbuatan baik yang akan mendatangkan
pahala. Sebaliknya, melanggar larangan Tuhan merupakan perbuatan dosa yang akan
mendatangkan siksa. Dengan keyakinan seperti ini, maka agama memegang peranan
yang sangat penting dalam mengontrol perilaku kehidupan manusia.
Sumber: http://id.wikipedia.org/wiki/Pengendalian_sosial
Jangan lupa baca juga: Macam-Macam Pengendalian Sosial