PLOTINUS ( 204-274 ) Sebagai Tokoh Filsafat
Permulaan abad pertengahan barangkali dapat dikatakan
dimulai sejak Plotinus. Karena pengaruh agama Kristen kelihatannya sangat
besar; filsafatnya berwatak spiritual.
Secara umum ajaran plotinus di sebut Plotinisme atau neoplatonisme.
Jadi, ajaran plotinus tentulah berkaitan erat dengan ajaran PLATO. Pengaruhya
jelas sangat besar, pengaruh itu ada pada teologi kristen, juga pada
renaissance. Mungkin semua fhilosof yang mementingkan suara hati ( iman ) dapat
dikatakan pengaruhnya, seperti Goethe, Khan dll.
Kosmologi Plotinus cukup tinggi, terutama dalam kedalaman
spekulasinya dan daya imajinasinya. Dan pandangan mistis merupakan ciri
filsafatnya. Ada beberapa point yang akan di bahas mengenai Filsafat Plotinus
ini :
a. Kehidupan
Plotinus
Plotinus dilahirkan pada tahun 204 di Mesir, mungkin di
daerah Lycopolis. Pada tahun 232 ia pergi ke alexandria untuk belajar filsafat,
pada seorang guru bernama Animonius Saccas, selama 11 tahun. Pada tahun 243 ia
mengikuti Raja Gordianus III berperang melawan Persia, ia ingin menggunakan
kesempatan itu untuk mempelajari kebudayaan parsi dan india. Akan tetapi,
sebelum sempat mempelajarinya, raja Gordianus terbunuh pada tahun 244. Plotinus
dengan susah payah dapat melarikan diri ke Antakya (Antioch ).
Pada umur 40 tahun, ia pergi ke Roma. Disana ia menjadi
pemikir terkenal pada zaman itu. Lalu tahun 270 ia meninggal di Munturnae,
Campania, Italia.
b.
Metafisika Plotinus
Sistem metafisika Plotinus di tandai dengan konsep
transendens. Menurut pendapatnya dalam pikiran terdapat tiga realitas : The
One, The Mind, The Soul.
1. The One ( Yang
Esa ) adalah Tuhan dalam pandangan philo, yaitu suatu realitas yang tidak
mungkin dapat di pahani melalui metode sains dan logika. ia berada di luar eksistensi,
diluar segala nilai. Jika mencoba mendefinisikannya, maka kita akan gagal.
2. The Mind (
Nous ) adalah gambaran tentang Yang Esa dan di dalamnya mengandung idea-idea
Plato. Idea-idea itu merupakan bentuk asli objek-objek. Kandungan Nouns adalah
benar-benar kesatuan. Untuk menghayatinya kita harus melaui perenungan.
3. The Soul (
psykhe ) merupakan arsitek dari semua fenomena yang ada di alam, soul itu
mengandung satu jiwa dunia dan banyak dunia kecil.
c. Tentang Ilmu
Idea keilmuan tidak begitu maju pada Plotinus, ia menganggap
sains lebih rendah dari metafisika, metafisika lebih rendah dari pada keimanan.
Surga lebih berarti dari pada bumi, sebab syurga itu tempat peristirahatan jiwa
yang mulia. Bintang-bintang adalah tempat tinggal dewa-dewa. Ia juga mengakui
adanya hantu-hantu yang bertempat diantara bumi dan bintang-bintang. Semua ini
memperlihatkan rendahnya mutu sains Plotinus.
d. Tentang Jiwa
Menurut Plotinus jiwa adalah kekuatan Ilahiah, jiwa
merupakan sumber kekuatan. Alam semesta berada didalam jiwa dunia. Jiwa tidak
dapat di bagi secara kuantitatif karena jiwa itu adalah sesuatu yang satu tanpa
dapat di bagi. Alam semesta ini merupakan unit-unit yang juga tidak dapat di
bagi. Jiwa setiap individu adalah satu, itu di ketahui dari kenyataan bahwa
jiwa itu ada di setiap tempat di badan. Bukan sebagian di sana dan sebagian
disini pada badan. Kita tidak dapat mengatakan bahwa jiwa anda sama dengan jiwa
saya, berarti jiwa hanya satu, jiwa itu individual.
e. Bersatu Dengan
Tuhan
Tujuan filsafat Plotinus ialah terciptanya kebersatuan
dengan Tuhan. Caranya ialah pertama-tama dengan mengenal alam melalui alat
indra, dengan ini kita mengenal keagungan Tuhan, kemudian kita menuju jiwa
dunia, setelah itu menuju jiwa illahi.
Pengikut Plotinus
1. Parphyry ( 233
- 301 )
Ia amat suci, bahkan bisa dikatakan suka menyiksa diri.
Dialah yang mengumpulkan dan menyebarkan karya Plotinus dalam bentuk ennead
itu.
Ia mengatakan bahwa setiap orang yang bijak pasti menghomati
Tuhan sekalipun dengan cara diam. Orang yang bodoh akan menodai Tuhan sekalipun
sering berdo’a dan bertobat. Orang bijak adalah pendeta yang mencintai Tuhan.
Orang bijak selalu melatih diri mengenal Tuhan, berdo’a, bertaubat dan
melakukan kebaikan.
2. Lamblichus (
wafat 330 )
Ia juga menekankan hal-hal supranatural ( mistis ), dan
menurut pendapatnya manusia tidak mungkin memahami Tuhan dan ajaran Tuhan.
3. Proclus
Menurut pendapatnya manusia tidak akan selamat tanpa iman.
Agama memainkan peranan amat penting dalam filsafatnya.
ref: http://irwan-cahyadi.blogspot.com/2012/06/tokoh-tokoh-filsafat-abad-pertengahan.html
baca juga: Bajumurmer.com Toko Baju Online Jual Atasan Wanita Murah dan Berkualitas
ref: http://irwan-cahyadi.blogspot.com/2012/06/tokoh-tokoh-filsafat-abad-pertengahan.html
baca juga: Bajumurmer.com Toko Baju Online Jual Atasan Wanita Murah dan Berkualitas
0 komentar:
Posting Komentar