Budidaya Kangkung

 

Bisnis : Budidaya Kangkung

 

Kangkung merupakan sayuran yang sangat sering kita jumpai di pasar-pasar karena tanaman kangkung dapat mudah untuk tumbuh di media yang berair, sedangkan wilayah indonesia merupakan wilayah yang curah hujannya tinggi karena didukung faktor geografisnya.

Apabila kita ke daerah persawahan maka akan dapat dengan mudah menjumpai tanaman tersebut, ada dua jenis kangkung yang saya kenal yaitu kangkung darat dan kangkung air. Yang sering kita jumpai di pasar adalah kangkung air, jenis kangkung ini batangnya mempunyai tekstur yang lebih lembut dibandingkan dengan kangkung darat. Bila anda mempunyai minat untuk berbisnis kangkung maka anda harus mengetahui langkah-langkah dalam membudidayakan kangkung. Untuk membudidayakan kangkung ini sangat mudah, ada beberapa cara yang harus diperhatikan.

 

1. Benih

Kangkung dapat diperbanyak dengan biji. Untuk luasan satu hektar diperlukan benih sekitar 10 kg. Selain itu kangkung juga dapat ditanam dengan batangnya yang ada akar/tunasnya yaitu dengan cara di tanam kedalam tanah.


2. Persiapan Lahan

Lahan terlebih dahulu dicangkul sedalam 20-30 cm supaya gembur, setelah itu dibuat bedengan dengan lebar 100 cm, tinggi 30 cm dan panjang sesuai kondisi lahan. Jarak antar bedengan + 30 cm. Lahan yang asam (pH rendah) lakukan pengapuran terlebih dahulu.

3. Pemupukan

3 hari sebelum tanam, bedengan diberikan pupuk kandang dengan dosis 20.000 kg/ha atau pupuk kompos organik dengan dosis 4 kg/m2. Sebagai starter ditambahkan pupuk anorganik 150 kg/ha Urea (15 gr/m2) pada umur 10 hari setelah tanam. Agar pemberian pupuk lebih merata maka pupuk Urea diaduk dengan pupuk organik kemudian diberikan secara larikan disamping barisan tanaman, jika perlu tambahkan pupuk cair 3 liter/ha pada umur 1 dan 2 minggu setelah tanam.

4. Penanaman

Sistem penanaman dilakukan secara zigzag atau system garitan (baris).

5. Pemeliharaan
Yang perlu diperhatikan adalah ketersediaan air, bila tidak turun hujan harus dilakukan penyiraman. Hal lain adalah pengendalian gulma waktu tanaman masih muda dan menjaga tanaman dari serangan hama dan penyakit.

6. Pengendalian hama.

Hama yang menyerang tanaman kangkung antara lain ulat grayak (Spodoptera litura F), kutu daun (Myzus persicae Sulz) dan Aphis gossypii. Sedangkan penyakit antara lain penyakit karat putih yang disebabkan oleh Albugo ipomoea reptans. Untuk pengendalian, gunakan jenis pestisida yang aman mudah terurai seperti pestisida biologi, pestisida nabati atau pestisida piretroid sintetik.


7. Panen

Panen dilakukan setelah berumur + 30 hari setelah tanam, dengan cara mencabut tanaman sampai akarnya atau memotong pada bagian pangkal tanaman sekitar 2 cm di atas permukaan tanah. Bisa juga yang dipanen adalah bagian atasnya saja (dau yang muda) dan batangnya dibiarkan supaya tumbuh tunas dan bisa dipanen lagi pana musim berikutnya.

8. Pasca Panen

Pasca panen terutama diarahkan untuk menjaga kesegaran kangkung, yaitu dengan cara menempatkan kangkung yang baru dipanen di tempat yang teduh atau merendamkan kedalam air dan pengiriman produk secepat mungkin dengan kondisi tertutup (tidak terkena sinar matahari secara langsung).

Dengan menerapkan langkah-langkah diatas semoga kebun kangkung anda bisa lebih produktif.

 

selamat mencoba.

 

 

baca juga:
kawasan industri
kawasan pergudangan

 

###

0 komentar:

Posting Komentar

Berlangganan Artikel

Masukkan email anda untuk mendapatkan update terbaru kami: